Minggu, 21 November 2010

Materi fiswan 2

Fisiologi endokrinologi
ENDOKRINOLOGI
cabang ilmu biologi yang membahas tentang hormon dan aktivitasnya
HORMON
satu dari sistem komunikasi utama dalam tubuh meskipun kadarnya hanya dalam jumlah yang sangat kecil namun dapat menjalankan atau menghentikan proses-proses metabolik
• senyawa kimia
• ada dalam darah dengan kadar yang sangat rendah
• fungsinya pengatur metabolisme jaringan
disekresi langsung oleh sel khusus oleh kelenjar endokrin

SISTEM ENDOKRIN
VERTEBRATA => bekerja sama secara koperatif dari SISTEM SARAF ke SISTEM
NEUROENDOKRIN fungsi kendali oleh fisiologi tubuh hewan
INVERTEBRATA => bekerja sama secara koperatif dari SISTEM SARAF ke SISTEM
NEUROENDOKRIN fungsi kordinasi oleh fisiologi tubuh hewan
Perbedaan cara kerja :
Sistem saraf = transmisi elektrik,waktu respon cepat
Sistem endokrin = transmisi kimia,waktu respon lambat
Hormon dalam aktivitas kehidupan berperan sebagai pengatur :
perkembangan,pertumbuhan,peredaran arah,denyut jantung,osmoregulasi,komposisi darah regenerasi,pengeluaran,reproduksi,pergantian kulit

KOMPONEN PENYUSUN ORGAN ENDOKRIN
Sel Neurosekretori = Hewan tingkat tinggi.hewan tingkat rendah
Sel Endokrin Sejati = Invertebrata,Vertebrata
KLASIFIKASI HORMON
1. Berdasarkan Struktur Kimia
Hormon Protein
Hormon Steroid
Hormon Asam Amino
2. Berdasarkan Fungsi
Hormon Perkembangan
Hormon Metabolisme
Hormon Trofik
Hormon Pengatur Metabolisme Mineral Dan Air
Hormon Pengatur Sistem Kardiovaskuler

Sintesis Hormon Dan Pengaturannya
Tahapan proses sintesis hormon
Tahap Pertama
Hormon disintesis di dalam RE kasar yang terdiri dari poliribosom dan melekat pada kantung (sacculus)
Tahap Kedua
Melalui sisterne ini hormon ini dihantar ke dalam aparatus Golgi baik secara langsung dengan menembus membran aparatus golgi atau dengan cara membentuk vesikel (elemen transisi) dan selanjutnya elemen transisi ini akan masuk ke dalam aparatus Golgi
Tahap Ketiga
Di dalam aparatus Golgi, dibentuk butir-butir sekretoris yang mengandung hormon yang masih sedikit, selanjutnya seiring dengan waktu akan menjadi dewasa
Tahap Keempat
Setelah dewasa, butir-butir sekretoris ini kemudian dihantar ke arah membran plasma. Selanjutnya terjadi fusi antara membran plasma dengan butir-butir sekretoris dan akhirnya akan terjadi sekresi hormon yang terdapat di dalam butir-butir sekretoris dengan jalan eksositosis ke dalam cairan ekstraseluler
Sintesis Hormon Protein Langkah-Langkah Sintesis:

TRANSKRIPSI
1. proses pembentukan RNA dari templet DNA. RNA yang terbentuk akan menjadi bahan baku (precursor) dalam proses selanjutnya. Langkah ini berlangsung di dalam inti sel
2. RNA precursor dibentuk menjadi RNA pembawa informasi, dengan jalan melakukan pemotongan RNA dan kemudian digabungkan kembali segmen-segmennya serta melakukan modifikasi dengan polyadenylation dan penambahan 7-methylguanosine

TRANSLASI
1. mRNA meninggalkan inti sel dengan menembus membran inti sel dan masuk ke dalam sitoplasma. Berikutnya akan terjadi penyusunan asam amino dengan jalan pembentukan pasangan yang spesifik antara basa dari antikodon yang terdapat di dalam tRNA dengan kodon yang sesuai yang terdapat di dalam mRNA yang ada dalam poliribosom. Selanjutnya terjadinya polimerisasi asam amino untuk membentuk rantai polipeptida
2. Langkah ini terjadi di RE kasar. Polipeptida ini mengalami penguraian ikatan oleh enzim protease sehingga menghasilkan hasil akhir yang dikehendaki atau juga dengan biosintesis dengan terlebih dahulu menghasilkan hasil antara. Reaksi lainnya adalah terjadinya glikosilasi, fosforilasi, dan asetilasi dari asam amino

Mekanisme Kerja Dan Transpor Hormon
Hormon ditranspor ditangkap oleh reseptor khusus sel sasaran terjadi metabolisme dan fungsi sel aktif menghasilkan efek biologis

Aksi Reseptor Hormon Pada Membran
Aksi Pertama
Hormon berikatan dengan reseptor yang mengakibatkan aktivasi protein-G dan terjadi fosforilasi GDP menjadi GTP. Hal ini akan mengubah konformasi protein-G menjadi subunit penyusunnya
Aksi Kedua
Subunit protein yang mengikat GTP akan mengaktivasi enzim adenil siklase. Selanjutnya GTP diubah kembali menjadi GDP oleh GTP-ase protein. Hal ini mengaktifkan molekul adenil siklase untuk melepaskan gugus fosfat dari ATP sehingga terbentuklah AMP siklik (c-AMP).c-AMP akan mengaktifkan protein kinase. Setelah melaksanakan fungsinya c-AMP akan diubah menjadi AMP oleh fosfodiesterase
Aksi Ketiga
Protein kinase aktif akan memfosforilasi protein pengatur inaktif sehingga berubah menjadi protein pengatur aktif. Proses ini merupakan fosoforilasi tahap akhir yang akan menimbulkan tanggapan sel terhadap hormon

Aksi reseptor hormon pada sitoplasma
Reseptor sitosolik
Reseptor hormon yang terdapat dalam sitoplasma sel sasaran dan digunakan oleh hormon steroid dan hormon turunan asam amino hormon steroid dan hormon turunan asam amino mudah larut dalam lemak dan mudah melewati membran sel dengan berikatan dengan molekul pengemban

Sistem endokrin pada hewan invertebrata
Tidak punya organ sekresi hormon tugas:selneurosekretori
Berfungsi Pertumbuhan, Perkembangan, Regenerasi, Reproduksi Osmoregulasi, Laju denyut jantung, Komposisi darah Pergantian kulit.

Sistem Endokrin Pada Hewan Vertebrata
• HIPOTALAMUS kelenjar induk (master of gland)
• PITUITARI
• KELENJAR ENDOKRIN TEPI


Fisiologi pencernaan
Sistem pencernaan
Bahan makanan mengalami proses pencernaan diserap dan di gunakan oleh tubuh agar homeostatis tetap terjaga
Cara memperoleh makanan berdasarkan kemampuanya:
Hewan Heterotrof => Kemampuannya untuk mensintesis senyawa organik sangat terbatas dan
berusaha memenuhi semua kebutuhannya dari tumbuhan dan hewan lain
Hewan Mesotrof => hewan yang dapat mensintesis sendiri berbagai senyawa organik esensial, namun
masih memerlukan faktor pertumbuhan yang tidak dapat disintesis sendiri
sehingga tetap memerlukan senyawa organik dari sumber lain cara makan dan jenis
makanan hewan sangat bervariasi tergantung susunan alat pencernaan dan
kemampuan menyerap makanan
 Hewan Primitif
• tidak memiliki alat pencernaan makanan
• makanan berupa zat organik terlarut
• cara mengambil makanan penyerapan atau pinositosis
• alat pencernaan makanan berupa vakuola makanan
 Hewan yang hidup menetap =>mendapatkan makanan dengan cara menjerat (trapping method)alatnya adalah knidoblas atau nematosit yang dilengkapi dengan racun
 Hewan yang aktif =>mencari makanan dengan cara menyaring (filter feeding) yang merupakan variasi dari cara menyaring dan menjerat (trapping)

Non Selective Feeder : Hewan ini tanggap terhadap senyawa kimia atau rangsang, Hewan filter feeding yang tidak memilih makanan, Mekanisme menyaring dapat
diaktifkan atau dihentikan
Selective Feeder : Hewan filter feeding yang memilih dan menggunakan makanan secara selektif, Mendapat makanan dengan cara menangkap atau memangsa
organ pencernaan makanan berfungsi :
 memasukan makanan ke dalam tubuh (ingesti)
 mengubah bahan makanan kompleks menjadi sederhana (digesti)
 menyerap hasil pencernaan serta membawanya ke dalam darah (absorpsi)
 mengeluarkan sisa makanan yang tidak tercerna tidak diserap oleh tubuh (eliminasi)

Hewan Tingkat Rendah
tidak ada organ pencernaan dan pencernaannya secara intraseluler terjadi di dalam vakuola makanan
tahapan proses pencernaan
lisosom mensekresikan enzim pencernaan terjadi pemisahan berbagai garam kalsium yang akan menciptakan kondisi pH yang tepat untuk enzim sehingga bahan makanan dapat diserap oleh sitoplasma akhir proses pencernaan keadaan lingkungan menjadi netral. Bahan makanan yang tidak tercerna dikeluarkan melalui proses eksositosis
Hewan mempunyai alat pencernaan berupa gastrovaskuler, yaitu ruang yang berfungsi untuk proses pencernaan dan sirkulasi. Beberapa spesies hewan sudah mempunyai mulut, tetapi tidak mempunyai rongga pencernaan.

Hewan Tingkat Tinggi
Makanan dicerna di dalam saluran yang sudah berkembang dengan baik
Pencernaan makanan berlangsung di dalam organ gastrointestinal (secara ekstraseluler)
• Daerah Penerimaan
• Daerah Penyimpanan.
• Daerah Pencernaan dan Penyerapan

Pencernaan ada 3 yaitu:
a. pencernaan karbohidrat
b. Pencernaan Protein
Enzim Proteolitik dibagi menjadi 2:
1. Endopeptidase
2. Eksopeptidase
c. Pencernaan lipid

Penyerapan sari makanan :
a. Penyerapan karbohidrat
b. Penyerapan protein
c. penyerapan lipid

PROSES PASCAPENYERAPAN MAKANAN
Setelah sampai di dalam sel, sari makanan (karbohidrat, protein, dan lipid) akan dimetabolisasi lebih lanjut dan digunakan untuk menghasilkan ATP, terutama melalui siklus Krebs Makanan yang masuk ke dalam tubuh hewan akan mengalami berbagai proses, yang dapat diuraikan sebagai berikut:
• Pada mulanya, bahan makanan yang terdiri atas karbohidrat, lipid, dan protein dicerna menjadi gula, asam amino, asam lemak, dan gliserol. Hasil pencernaan tersebut selanjutnya diserap oleh sel epitel mukosa usus, dan diteruskan ke darah, hingga akhirnya sampai ke sel tubuh.Dalam sel, asam amino mengalami deaminasi, glukosa dan gliserol mengalami glikolisis, dan asam lemak mengalami oksidasi beta,Deaminasi, glikolisis, dan oksidasi beta tersebut menghasilkan berbagai bahan yang dibutuhkan Siklus kreb dan zat lain.Deaminasi asam amino menghasilkan zat lain berupa NH3, yang dapat diubah menjadi urea,Siklus Krebs berlangsung dalam matriks mitokondria.Proses ini berlangsung secara aerob dan menggunakan bahan pokok berupa asetil Ko-A untuk menghasilkan NADH dan FADH2 yang merupakan senyawa tereduksi yang dibutuhkan dalam proses fosforilasi oksidatif (sistem transpor elektron), yaitu proses yang dapat menghasilkan sejumlah besar ATP dan panas (sebagai hasil utama) serta CO2 dan air (sebagai zat sisa)


FISIOLOGI SIRKULASI
Sistem sirkulasi
Makanan,sisa metabolisme,gas respiratori berdifusi melalui ruang antarsel dengan mudah dalam proses berlangsung sangat lambat,dan tidak dapat memenuhi semua kebutuhan
Fungsi Sistem Sirkulasi
1. Menjamin terpenuhinya kebutuhan tubuh akan sari makanan dan oksigen
2. Menjamin pembuangan zat sisa metabolisme dari tubuh dengan segera
3. Berperan penting dalam penyebaran panas tubuh
4. Menyebarkan tekanan/kekuatan
Sistem Sirkulasi pada Hewan bervariasi tergantung tingkat perkembangan tubuh hewan,Hewan Tingkat Rendah (sederhana) dan Hewan Tingkat Tinggi (lebih lengkap)
Komponen Sistem Sirkulasi
Sistem sirkulasi tersusun atas 3 komponen utama:
1) Jantung =>komponen penyusun sistem sirkulasi yang berfungsi sebagai pompa penggerak cairan tubuh di sepanjang pembuluh
dua jenis jantung:
1. Jantung Tubuler (Vaskuler)
• Terdapat pada hewan Invertebrata
• Bentuk sederhana dan tidak mempunyai klep
• Bekerja secara kontraksi peristaltik, sehingga disebut juga: jantung peristaltik
2. Jantung Berongga
• Terdapat pada hewan Vertebrata
• Merupakan organ berotot yang mampu mendorong darah ke berbagai bagian tubuh dan mampu mempertahankan aliran darah dengan bantuan sejumlah klep
• Gerakan memompa jantung merupakan kekuatan utama yang menjamin kelancaran aliran darah
• Kontraksi otot jantung terjadi secara periodik

Jantung pada Mamalia
1. Terletak di daerah dada dan dibungkus oleh perikardium
2. Memiliki empat rongga:
• dua ruang serambi yang berdinding lebih tipis
• dua ruang bilik yang berdinding lebih tebal

Siklus Jantung atau Siklus Kardiak
Serambi dan bilik kontraksi/relaksasi secara bergantian
saat serambi berkontraksi (fase sistol)
• darah dari vena ke serambi tertutup oleh kontraksi otot-otot di sekitarnya
• tekanan meningkat sehingga akan terdorong menuju bilik yang sedang berelaksasi melalui: klep atrioventrikularis
• serambi relaksasi
• Jalan masuk darah dari vena ke serambi terbuka
• Tekanan di serambi menurun, sehingga akan masuk ke dalam serambi

Pengaturan Kecepatan Denyut Jantung
Kecepatan denyut jantung di pengaruhi
Sarap simpatis => mempercepat denyut jantung dan Sarap vagus => memperlambat denyut jantung

Mekanisme Pengaturan Kecepatan Denyut Jantung
Sinyal pengatur denyut jantung menuju NSA (Nodus Sino Atrial) -> menyebar ke seluruh otot jantung bagian serambi dan NAV (Nodus Atrio Ventrikuler) -> menyebabkan otot serambi berkontraksi dan sel saraf di NAV terdepolarisasi -> pada saat yang sama, terjadi penjalaran impuls dari NAV ke berkas Hiss hingga ke sistem Purkinye yang bersinaps dengan otot pada bilik jantung yang mengakibatkan otot bilik jantung segera berkontraksi sehingga ruangan dalam bilik menyempit

rangsang dari saraf simpatis ke NSA => peningkatan aktivitas NSA akan berakibat peningkatan aktivitas kontraksi-relaksasi jantung
rangsang dari saraf vagus ke NSA => penurunan aktivitas NSA akan berakibat penurunan aktivitas kontraksi-relaksasi jantung

Faktor-faktor lain yang mempengaruhi ritme denyut jantung
1. Rangsang kimiawi seperti hormon dan perubahan kadar O2 dan CO2 ataupun rangsang panas
• Hormon Adrenalin meningkatkan kontraksi jantung
• Hormon Asetilkolin menurunkan denyut jantung
• Peningkatan kadar CO2 meningkatkan kontraksi jantung

2. Berbagai rangsang psikis mempengaruhi kecepatan denyut jantung
Klep Trikuspidalis dan Klep Bikuspidalis
Klep Trikuspidalis: pembatas antara rongga serambi dengan bilik jantung sebelah kiri
Klep Bikuspidalis: pembatas antara rongga serambi dengan bilik jantung sebelah kanan

2) Pembuluh => Saluran yang akan dilewati/dilalui oleh cairan yang beredar ke seluruh tubuh
Terdiri dari :
1. Pembuluh Darah => saluran khusus untuk mengalirkan darah
pada Vertebrata sistem pembuluh darah terdiri atas: Arteri, Vena, Kapiler Arteri dan Vena tersusun atas tiga lapisan jaringan melingkar dan membentuk saluran/lumen di bagian tengahnya

Nama lapisan dari arah dalam ke luar ialah:
 Tunika Intima (Endotelium)
 Tunika Media
 Tunika Adventitia
 Ateri => Berfungsi untuk mengangkut darah yang keluar dari jantung
1. Dinding arteri harus cukup tebal, kuat, dan elastis
2. Sangat penting untuk memastikan aliran darah yang konstan

Tekana Darah
Tekanan pada arteri ketika jantung berkontraksi dan berelaksasi disebut tekanan Sistolik dan Diastolik
tekanan Sistolik/Diastolik di pantau oleh
reseptor regangan (stretch receptor) => yaitu reseptor yang peka terhadap peregangan dinding pembuluh darah (letaknya di dinding sinus karotid dan lengkung aorta)

 Arteriola =>pembuluh arteri kecil yang dindingnya mengandung sejumlah besar otot polos
proses kontraksinya tidak dikendalikan oleh pusat kesadaran,berfungsi: mengendalikan aliran
darah

Faktor-Faktor lain yang mempengaruhi kondisi Arteriola
Kadar asam laktat, CO2 , dan ion H-
Otot Aktif menghasilkan sisa metabolisme, seperti: asam laktat, CO2 , dan ion H+ berdifusi terjadi: vasodilatasi aliran darah ke jaringan otot meningkatmengakibatkan: pelepasan oksigen dan sari makanan ke sel otot maksimal

 kapiler => pembuluh darah terkecil dalam sistem sirkulasi, fungsinya:tempat terjadinya pertukaran gas dan zat lainnya antara pembuluh darah dan sel jaringan,Karena:
1. struktur sangat tipis dan hanya satu lapis sel endotelial
2. total luas permukaannya yang sangat besar

 Vena dan vanula => pembuluh vena yang paling kecil dan berhubungan langsung dengan
Kapiler
Tugas vena dan vanula yaitu darah dari jaringan membawa capillaries,venules,vein kembali ke
jantung
Aliran darah dalam pembuluh vena dibantu oleh : kontraksi otot dinding pembuluh vena dan kontraksi otot lurik di sekitar pembuluh
Kondisi Pembuluh Limfe pada Berbagai Hewan .
Vertebrata Tingkat Tinggi => saluran buntu dengan ujung terbuka,Fungsi mengangkut kelebihan cairan
di ekstrasel ke sirkulasi darah
Hewan Invertebrata => tidak ditemukan adanya pembuluh limfe (kecuali pada Teleostei)
Hewan Tingkat Rendah => ditemukan berbagai bentuk peralihan (intermediet) yang menunjukkan
adanya perkembangan sistem pembuluh limfe

3) Cairan tubuh => cairan eksternal dan cairan internal
• Cairan ekstrasel pada semua hewan mengandung sel jenis tertentu yang bergerak melalui ruang-ruang antar jaringan yang berfungsi dalam transport gas, pertahanan tubuh, dan proses pembekuan darah
• Pada hewan Invertebrata pembatasan antara cairan darah dengan cairan limfe tidak jelas, sedangkan pada hewan Vertebrata, darah dan cairan jaringan merupakan dua cairan yang terpisah secara jelas
• Pada hewan dengan sistem sirkulasi terbuka, cairan yang mengalir dalam pembuluh dan di ruang antarsel merupakan cairan yang sama yang dinamakan hemolimfe

Fungsi Darah
Fungsi umum darah: mempertahankan kondisi lingkungan dalam keadaan relatif konstan, yang mana mekanismenya disebut Homeostatik
Fungsi khusus darah:
1. Mensuplai zat-zat makanan dari saluran pencernaan ke jaringan-jaringan
2. Mensuplai oksigen dari paru-paru ke jaringan-jaringan
3. Membawa dan membuang zat-zat yang tidak berguna dari jaringan-jaringan ke organ-organ ekskresi
4. Mendistribusikan sekresi kelenjar endokrin dan zat lain yang mengatur fungsi sel
5. Membantu menyelenggarakan keseimbangan komposisi air dalam berbagai organ tubuh

Cairan Darah => cairan dalam pembuluh darah yang beredar ke seluruh tubuh mulai dari jantung dan segera kembali ke jantung
Cairan darah tersusun atas: sel darah dan plasma darah
Sel darah terdiri dari : eritrosit,leukosit,trombosit
Plasma Darah
Plasma darah mengandung sekitar 90% air dan berbagai zat terlarut di dalamnya
Kandungan zat terlarut di dalam Plasma darah:
• Nutrien: glukosa, monosakarida, asam amino, dan lipid
• Bahan untuk dibuang: urea dan senyawa nitrogen
• Berbagai ion, misalnya natrium, kalium, dan sulfat
• Bahan lain yang terdapat dalam darah, misalnya hormon, gas respiratori, vitamin, dan enzim
• Protein plasma: albumin, globulin, dan fibrinogen

Plasma darah memiliki komposisi sangat berbeda dari cairan intraselmengandung protein penting dalam konsentrasi relatif rendah, antara 1,0 hingga 100-150 mg/ml
Protein plasma pada Vertebrata tingkat tinggi dikelompokkan menjadi tiga, yaitu:
Fibrinogen: proses pembekuan darah
Globulin:reaksi imun dan transpor molekul
Albumin: mempertahankan volume plasma

Sirkulasi Pada Hewan
Sistem Sirkulasi tertutup co:moluska dan Sistem sirkulasi terbuka co:vertebrata
Mekanisme sirkulasi terbuka => sistem sirkulasi terbuka bekerja dengan tekanan rendah pada setiap kontraksi jantung.volume darah yang dapat dikeluarkan hanya sedikit terdorong rendah dan mengalir dengan lambat yang mengakibatkan sari makanan yang dilepaskan ke sel terbatas sehingga aktivitas metabolisme terbatas
Mekanisme Sistem Sirkulasi Tertutup => Jantung bekerja dengan melakukan gerakan memompa secara terus menerus tekanan dipertahankan tetap tinggi Mengakibatkan:
• darah yang keluar dari pembuluh akan segera masuk kembali ke jantung dengan cepat
• Darah mengalir secara langsung ke setiap sel tubuh
• Pasokan sari makanan dan oksigen dalam jumlah yang memadai ke tiap sel
• Proses metabolisme dapat terselenggara dengan baik


FISIOLOGI RESPIRASI
Sistem Respirasi : Respiras internal dan eksternal
Respirasi seluler
respirasi anaerob => ATP dihasilkan tanpa oksigen => ATP yang dihasilkan tidak banyak
respirasi aerob => ATP dihasilkan dengan oksigen => ATP dihasilkan 36 - 38 molekul
pengaturan respirasi prosesnya di atur oleh saraf mencukupi kebutuhan oksigen dan membuang karbondioksida menjaga keseimbangan kadar oksigen dan kadar karbondioksida di dalam tubuh.
Organ Respirasi
 Organ Respirasi Hewan Akuatik
Dengan kulit(hewan in aktif) dengan insang (hewan aktif) insang luar : larva katak insang dalam : ikan dan hewan air
 Organ Respirasi Ikan
• terdapat kantong udara => mengatur daya apung tubuh hewan (buoyancy) agar dapat bergerak naik atau turun
• berperan dalam proses respirasi
Mekanisme:
mensekresikan gas (sebagian oksigen) atau mengabsorbsinya kembali sehingga gelembung udara akan menyusut atau mengembang
 Organ Respirasi Hewan Terestrial
 Paru-Paru Difusi
• modifikasi dari insang
• pertukaran gas tidak dipengaruhi oleh pertukaran udara, tetapi oleh laju difusi gas
• struktur berupa rongga mantel
contoh: bekicot tidak bercangkang
 Paru-Paru Buku => ditemukan pada Arakhnida contoh: laba-laba dan kalajengking
 Trakhea => organ pernafasan pada insekta
 Paru-Paru Alveoler => - amfibia masih sederhana dan kurang elastis (juga digunakan kulit)
- aves (dilengkapi dengan buoyancy), reptil
Mekanisme Respirasi
Mekanisme Inspirasi
yaitu pembesaran rongga thorax yang diikuti mengembangnya paru-paru sehingga tekanan dalam paru-paru lebih rendah dari tekanan udara luar, akibatnya udara akan mengalir masuk ke dalam paru-paru
Mekanisme Ekspirasi
yaitu pengecilan dari rongga thorax dan paru-paru yang diikuti oleh pengeluaran udara dari paru-paru
Transpor Zat dalam Sistem Respirasi

TRANSPOR O2
Transpor Oksigen dalam Darah
Diikat oleh pigmen respirasi
• Invertebrata sederhana
• Tingkat metabolisme yang rendah
Terlarut dalam plasma darah
• Vertebrata
• Tingkat metabolisme yang tinggi
Pigmen Respirasi:
• Protein dalam sel darah atau plasma yang memiliki afinitas gabung tinggi terhadap oksigen
• Untuk meningkatkan kapasitas pengangkutan oksigen

TRANSPOR O2
paru-paru (alveoli) ke kapiler darah berdifusi tekanan oksigen yang ada dalam alveoli lebih tinggi daripada tekanan oksigen dalam kapiler
• sebagian kecil oksigen tetap ada dalam plasma dalam bentuk larutan sederhana
• sebagian besar masuk ke dalam eritrosit berikatan dengan hemoglobin membentuk oxyhemoglobin
Reaksi antara CO2 dan air terjadi melalui
persamaan reaksi berikut: CO2 + H2O à H2CO3
• terjadi di dalam cairan jaringan/ruang ekstrasel, plasma, maupun di dalam sel darah merah
• berlangsung sangat cepat (disebut reaksi cepat) karena di dalamnya terdapat enzim karbonat anhidrase yang berperan sebagai katalis

Fungsi Lain Sistem Respirasi
menjaga keseimbangan elektrik dalam darah dengan cara Chloride Shift atau pertukaran HCO3- / Cl- mekanisme untuk menjaga keseimbangan elektrik antara plasma darah dan sel darah merah
HCO3- / Cl- mengatur perpindahan ion Cl- ke arah tertentu (ke dalam atau ke luar sel), sebagai imbangan bagi kepindahan ion HCO3- ke arah yang berlawanan dengan arah yang ditempuh ion Cl-
Sistem Respirasi Pada Berbagai Hewan
Amfibhi
1. Pengambilan oksigen dan pengeluaran CO2 terjadi melalui paru-paru maupun kulit
2. Jalur pengeluaran CO2 yang utama ialah melalui kulit
3. Inspirasi diawali dengan kontraksi otot di dasar mulut, kemudian rongga mulut meluas sehingga terjadi tekanan negatif di dalamnya. Selanjutnya, nostril terbuka dan udara mengalir masuk melalui nostril
Burung
Sistem Respiratori:
Paru-paru yang dilengkapi dengan kantong udara besar dan memiliki membran tebal
1. Gerakan inspirasi: kontraksi otot-otot respiratori yang mendorong tulang-tulang iga ke arah depan sehingga menghasilkan gerakan sternum ke depan dan ke bawah
2. Tulang-tulang iga lainnya bergerak ke arah lateral dan menyebabkan peningkatan volume rongga tubuh, paru-paru dan kantung udara ikut mengembang.
3. Akibatnya, tekanan gas dalam paru-paru dan kantung udara turun sehingga udara atmosfer masuk ke dalamnya
Mamalia
Fase Inspirasi => Proses aktif kontraksi otot inspiratori mengakibatkan tekanan negatf
Fase Ekspirasi => Merupakan proses pasif dan terjadi karena adanya relaksasi otot inspiratori dan pengerutan dinding alveoli
Traktus Respiratorius terdiri atas:
Rongga Hidung
• diseliputi oleh mukosa
• reseptor saraf olfactorius yang peka bila ada gas/debu yang merusak atau racun maka reseptor ini akan dirangsang dan terjadi bersin (mengeluarkan gas/debu agar tidak masuk ke alat respirasi)
• mempersiapkan udara yang dihisap yang akan masuk ke paru-paru, baik dalam hal penyesuaian suhu, kelembapan, maupun kebersihannya
Pharinx => saluran masuknya udara dan makanan ke bagian oesofagus
Larynx => Terdapat klep yang terdiri atas otot dan tulang rawan. Fungsi: sebagai alat untuk mengatur banyaknya udara yang keluar atau masuk paru-paru
trakhea =>
• Terdapat cincin tulang rawan yang menyebabkan trakhea selalu terbuka rongganya
• Dilapisi oleh membran mukosa (kelenjar mukosa dan epitil bersilia untuk menghalangi masuknya debu dan benda-benda asing lainnya
Bronchi => Fungsi dan strukturnya sama dengan trakhea
Hemoglobin
• Ada dalam darah manusia, protozoa, dan hewan
• Pigmen respiratori yang cara kerjanya paling efisien
• Tersusun atas senyawa pofirin besi (hemin) yang berikatan dengan protein globin

Tidak ada komentar:

Posting Komentar