Minggu, 26 Desember 2010

fiswan3

Fisiologi Respirasi
Sistem Respirasi : Respiras internal dan eksternal
Respirasi seluler
respirasi anaerob => ATP dihasilkan tanpa oksigen => ATP yang dihasilkan tidak banyak
respirasi aerob => ATP dihasilkan dengan oksigen => ATP dihasilkan 36 - 38 molekul
pengaturan respirasi prosesnya di atur oleh saraf mencukupi kebutuhan oksigen dan membuang karbondioksida menjaga keseimbangan kadar oksigen dan kadar karbondioksida di dalam tubuh.

Organ Respirasi
 Organ Respirasi Hewan Akuatik
Dengan kulit(hewan in aktif) dengan insang (hewan aktif) insang luar : larva katak insang dalam : ikan dan hewan air
 Organ Respirasi Ikan
• terdapat kantong udara => mengatur daya apung tubuh hewan (buoyancy) agar dapat bergerak naik atau turun
• berperan dalam proses respirasi
Mekanisme:
mensekresikan gas (sebagian oksigen) atau mengabsorbsinya kembali sehingga gelembung udara akan menyusut atau mengembang
 Organ Respirasi Hewan Terestrial
 Paru-Paru Difusi
 modifikasi dari insang
• pertukaran gas tidak dipengaruhi oleh pertukaran udara, tetapi oleh laju difusi gas
• struktur berupa rongga mantel
contoh: bekicot tidak bercangkang
 Paru-Paru Buku => ditemukan pada Arakhnida contoh: laba-laba dan kalajengking
 Trakhea => organ pernafasan pada insekta
 Paru-Paru Alveoler => - amfibia masih sederhana dan kurang elastis (juga digunakan kulit)
- aves (dilengkapi dengan buoyancy), reptil

Mekanisme Respirasi
Mekanisme Inspirasi
yaitu pembesaran rongga thorax yang diikuti mengembangnya paru-paru sehingga tekanan dalam paru-paru lebih rendah dari tekanan udara luar, akibatnya udara akan mengalir masuk ke dalam paru-paru
Mekanisme Ekspirasi
yaitu pengecilan dari rongga thorax dan paru-paru yang diikuti oleh pengeluaran udara dari paru-paru
• Inspirasi diikuti ekspirasi yang tidak memerlukan kontraksi otot
• Berat dan struktur seluruh dinding thorax, elastisitas paru-paru dan dinding abdomen akan mengembalikan ke posisi semula

Transpor Zat dalam Sistem Respirasi
TRANSPOR O2
Transpor Oksigen dalam Darah
Diikat oleh pigmen respirasi
• Invertebrata sederhana
• Tingkat metabolisme yang rendah
Terlarut dalam plasma darah
• Vertebrata
• Tingkat metabolisme yang tinggi
Pigmen Respirasi:
• Protein dalam sel darah atau plasma yang memiliki afinitas gabung tinggi terhadap oksigen
• Untuk meningkatkan kapasitas pengangkutan oksigen
Mekanisme Transpor O2
paru-paru (alveoli) ke kapiler darah berdifusi tekanan oksigen yang ada dalam alveoli lebih tinggi daripada tekanan oksigen dalam kapiler
• sebagian kecil oksigen tetap ada dalam plasma dalam bentuk larutan sederhana
• sebagian besar masuk ke dalam eritrosit berikatan dengan hemoglobin membentuk oxyhemoglobin

TRANSFOR CO2
• Menimbulkan gangguan fisiologis penting
• CO2 sangat mudah berikatan dengan air membentuk asam karbonat yang memiliki kekuatan untuk menciptakan kondisi asam
Reaksi antara CO2 dan air terjadi melalui
persamaan reaksi berikut: CO2 + H2O à H2CO3
• terjadi di dalam cairan jaringan/ruang ekstrasel, plasma, maupun di dalam sel darah merah
• berlangsung sangat cepat (disebut reaksi cepat) karena di dalamnya terdapat enzim karbonat anhidrase yang berperan sebagai katalis

Fungsi Lain Sistem Respirasi
menjaga keseimbangan elektrik dalam darah dengan cara Chloride Shift atau pertukaran HCO3- / Cl- mekanisme untuk menjaga keseimbangan elektrik antara plasma darah dan sel darah merah
HCO3- / Cl- mengatur perpindahan ion Cl- ke arah tertentu (ke dalam atau ke luar sel), sebagai imbangan bagi kepindahan ion HCO3- ke arah yang berlawanan dengan arah yang ditempuh ion Cl-

Sistem Respirasi Pada Berbagai Hewan
Amfibhi
1. Pengambilan oksigen dan pengeluaran CO2 terjadi melalui paru-paru maupun kulit
2. Jalur pengeluaran CO2 yang utama ialah melalui kulit
3. Inspirasi diawali dengan kontraksi otot di dasar mulut, kemudian rongga mulut meluas sehingga terjadi tekanan negatif di dalamnya. Selanjutnya, nostril terbuka dan udara mengalir masuk melalui nostril
Burung
Sistem Respiratori:
Paru-paru yang dilengkapi dengan kantong udara besar dan memiliki membran tebal
1. Gerakan inspirasi: kontraksi otot-otot respiratori yang mendorong tulang-tulang iga ke arah depan sehingga menghasilkan gerakan sternum ke depan dan ke bawah
2. Tulang-tulang iga lainnya bergerak ke arah lateral dan menyebabkan peningkatan volume rongga tubuh, paru-paru dan kantung udara ikut mengembang.
3. Akibatnya, tekanan gas dalam paru-paru dan kantung udara turun sehingga udara atmosfer masuk ke dalamnya
Mamalia
Fase Inspirasi => Proses aktif kontraksi otot inspiratori mengakibatkan tekanan negatf
Fase Ekspirasi => Merupakan proses pasif dan terjadi karena adanya relaksasi otot inspiratori dan pengerutan dinding alveoli


Traktus Respiratorius terdiri atas:
Rongga Hidung
• diseliputi oleh mukosa
• reseptor saraf olfactorius yang peka bila ada gas/debu yang merusak atau racun maka reseptor ini akan dirangsang dan terjadi bersin (mengeluarkan gas/debu agar tidak masuk ke alat respirasi)
• mempersiapkan udara yang dihisap yang akan masuk ke paru-paru, baik dalam hal penyesuaian suhu, kelembapan, maupun kebersihannya
Pharinx => saluran masuknya udara dan makanan ke bagian oesofagus
Larynx => Terdapat klep yang terdiri atas otot dan tulang rawan. Fungsi: sebagai alat untuk mengatur banyaknya udara yang keluar atau masuk paru-paru
trakhea =>
• Terdapat cincin tulang rawan yang menyebabkan trakhea selalu terbuka rongganya
• Dilapisi oleh membran mukosa (kelenjar mukosa dan epitil bersilia untuk menghalangi masuknya debu dan benda-benda asing lainnya
Bronchi => Fungsi dan strukturnya sama dengan trakhea
Hemoglobin
• Ada dalam darah manusia, protozoa, dan hewan
• Pigmen respiratori yang cara kerjanya paling efisien
• Tersusun atas senyawa pofirin besi (hemin) yang berikatan dengan protein globin
• Pada konsentrasi oksigen tinggi sangat mudah berikatan dengan oksigen dan membentuk oksihemoglobin
• Pada konsentrasi oksigen rendah dan atau pH rendah, oksihemoglobin sangat mudah terurai dan membebaskan oksigen

mikrobiologi3

Fungi
Makhluk hidup eukariotik heterotrof yang mencerna makanannya di luar tubuh lalu menyerap molekul nutrisi ke dalam sel-selnya..Fungi dulu dikelompokkan sebagai tumbuhan. Dalam perkembangannya, fungi dipisahkan dari tumbuhan karena banyak hal yang berbeda. Fungi bukan autotrof seperti tumbuhan melainkan heterotrof sehingga lebih dekat ke hewan. Usaha menyatukan fungi dengan hewan pada golongan yang sama juga gagal karena fungi mencerna makanannya di luar tubuh (eksternal), tidak seperti hewan yang mencerna secara internal. Selain itu, sel-sel fungi berdinding sel yang tersusun dari kitin, tidak seperti sel hewan.

Reproduksi Fungi
Fungi memperbanyak diri secara seksual dan aseksual. Perbanyakan seksual dengan cara :dua hifa dari jamur berbeda melebur lalu membentuk zigot lalu zigot tumbuh menjadi tubuh buah, sedangkan perbanyakan aseksual dengan cara membentuk spora, bertunas atau fragmentasi hifa. pembentukan spora aseksual (spora vegetatif) pada fungi multiseluler. Reproduksi jamur secara seksual dilakukan oleh spora seksual. Spora seksual dihasilkan secara singami. Singgami terdiri dari dua tahap, yaitu tahap plasmogami dan tahap kariogami. Jamur memiliki kotak spora yang disebut sporangium. Di dalam sporangium terdapat spora. Hifa jamur dapat terpurus dan setiap fragmen dapat tumbuh menjadi tubuh buah
Anamorph= langkah aseksual
Mitospore=Spore membentuk dengan reproduksi aseksual ( mitosis), biasanya disebut suatu conidium atau sporangiospore
Teleomorph= langkah seksual
Meiospore=Spore membentuk via reproduksi seksual (meiosis), jenis spora bervariasi dengan pentarafan tumbuhan dan binatang

Kingdom Fungi
Pembagian jenis binatang dan tumbuhan:
 Chytridiomycota
Membentuk motile spora dengan zoospore, Meiosis terjadi di dalam sporangium
 Glomeromycota
Membentuk spora yang berisi beratus-ratus nucleus; tidak ada reproduksi seksual
 Zygomycota
Membentuk spora aseksual dengan sporangiospore, Meiosis terjadi di dalam zygospore
 Ascomycota ( termasuk Deuteromycetes)
Membentuk spora aseksual dengan conidia, Meiosis terjadi di dalam ascus
 Basidiomycota
Meiosis terjadi di (dalam) basidium

Istilah fungi
 Makroskopik: Jamur, sebagai contoh: jamur tiram, jamur merang, dan ganoderma
 Mikroskopik: Kapang, sebagai contoh: kapang tempe, kapang oncom, dan kapang roti

Ciri umum
 Tubuh uniseluler dan multiseluler
 Bersifat eukariotik
 Dinding sel tersusun atas zat kitin
 Tubuhnya disebut talus yang tersusun atas benang-benang halus yang disebut hifa
 Hifa yang bercabang-cabang membentuk jaringan yang disebut miselium
 Hifa ada yang bersekat dan ada yang tidak bersekat (senositik)
 Hifa pada fungi parasit termodifikasi menjadi haustoria

Stuktur Tubuh Fungi
 Berdasarkan cara makan semua jamur bersifat heterotrof
 Berdasarkan cara hidup : parasit obligat, parasit fakultatif, saprofit, dan simbiosis mutualisme
 Habitat : di air dan darat pada tempat yang kaya akan zat organik, lembab, agak asam, dan kurang cahaya
 Reproduksi : aseksual dan seksual
Cara memperoleh makanan
1. Saprofit => Menguraikan sisa bagian makhluk mati
2. Parasit => Mengambil nutrisi dari makhluk yang masih hidup
3. Simbiosis => Hidup dengan makhluk hidup lainya
Simbiosis Fungi dengan Algae (Lichen)
• Fungi jenis tertentu dapat bersimbiosis dengan algae uniseluler membentuk lichen (lumut kerak)
• Simbiosis ini bersifat menguntungkan
1. Bagi algae : mendapatkan suplai air dan mineral
2. Bagi Fungi : mendapatkan hasil fotosintesis berupa nutrisi

Simbiosis Fungi dengan Akar Tanaman (Mikoriza)
• Mikoriza merupakan simbiosis antara fungi dengan akar tanaman
• Simbiosis ini menguntungkan bagi keduanya
1. Bagi tanaman : meningkatkan penyerapan air dan mineral
2. Bagi fungi : mendapatkan nutrisi dari tanaman

Klasifikasi kingdom fungi
 Zygomicotina
Contoh: Jamur tempe (Rhizopus orizae)
Ciri umum
• Heterotrof saprofit
• Tubuh disusun oleh hifa yang tidak bersekat dan miselium
• Spora dihasilkan oleh sporangium.
• Reproduksi menghasilkan spora dilakukan melalui 2 cara :
1. Aseksual: dilakukan saat kondisi lingkungan mendukung
2. Seksual : dilakukan bila kondisi lingkungan kurang mendukung

 Ascomicotina
Contoh: Jamur oncom (Neurospora crassa )
Ciri umum
• Heterotrof saprofit
• Uniseluler (mis : Saccharomyces) dan multiseluler
• Tubuh disusun oleh hifa yang bersekat dan miselium, dan ada yang memiliki tubuh buah
• Spora dihasilkan oleh konidiospora bila secara aseksual dan sel askus bila spora dihasilkan secara seksual
• Reproduksi menghasilkan spora dilakukan melalui 2 cara :
1. Aseksual : dilakukan saat kondisi lingkungan mendukung
2. Seksual : dilakukan bila kondisi lingkungan kurang mendukung

 Isidiomicotina
Contoh : Jamur Merang (Volvariella volvachea )
Ciri umum
• Heterotrof saprofit
• Multiseluler
• Tubuh disusun oleh hifa yang bersekat dan miselium dan tubuh buah
• Spora dihasilkan oleh sel basidium melalui reproduksi secara seksual
• Reproduksi menghasilkan spora dilakukan melalui 2 cara :
1. Aseksual : dilakukan saat kondisi lingkungan mendukung
2. Seksual : dilakukan bila kondisi lingkungan kurang mendukung

 Deuteromycetes
Contoh: Epidermophyton dan Microsporum
Ciri umum
• Hifa bersekat
• Belum diketahui reproduksi seksualnya
• Reproduksi aseksual dengan konidia
• Semua jamur yang belum diketahui cara reproduksi seksualnya dimasukkan ke dalam kelompok ini

Peran fungi bagi kehidupan
Keuntungan :- Sebagai pengurai
- Dapat dikonsumsi
- Menghasilkan obat-obatan
- Dapat meningkatkan kesuburan tanaman
Kerugian : - Menyebabkan penyakit pada manusia
-Menyebabkan kerusakan pada tanaman